SISTEM PENCERNAAN PADA
MANUSIA
Oleh :Triyono, S.Pd
Macam – macam Zat Makanan
Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi
kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian
diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara
umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :
- Sebagai sumber energi
- Sebagai bahan kerangka
biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
- Nutrisi esensial yang
membantu fungsi fisiologis
Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka pemilihan makanan
menjadi penting. Secara umum makanan yang sehat harus mengandung zat-zat
makanan sebagai berikut :
1. Protein
Mengandung
asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa
adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka
kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea.
Asam Amino
Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi
harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak
menghasilkan energi
2. Lemak
(Lipid)
Diperlukan
sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung
jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3 Kalori/gr). Kebutuhan
lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.Berat Badan/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai
penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam
Mineral
- Kalsium
(Ca)
|
Þ
|
Untuk
membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi
penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
|
- Fosfor (P)
|
Þ
|
Untuk
membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan
otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
|
- Besi (Fe)
|
Þ
|
Merupakan
komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin.
Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
|
- Fluor (F)
|
Þ
|
Untuk
menguatkan geligi.
|
- lodium (I)
|
Þ
|
Komponen
penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat
terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
|
- Natrium
& Klor (NaCl)
|
Þ
|
Untuk
pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.
|
5. Vitamin
Diperlukan
dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin
dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam vitamin, yaitu vitamin larut
dalam air dan vitamin larut dalam lemak.
Vitamin Yang Larut Dalam Air
(Water Soluble Vitamins)
-
|
B1 (Aneurin
= Thiamin)
|
Þ
|
Untuk
mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri
dan Neuritis.
|
-
|
B2 (Riboflavin
= Laktoflavin)
|
Þ
|
Transmisi
rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
|
-
|
Asam Nikotin
(Niasin)
|
Þ
|
Proses pertumbuhan,
perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan
gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
|
-
|
B6 (Piridoksin
= Adermin)
|
Þ
|
Untuk
pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi
(Sembelit).
|
|
Asam Pantotenat
|
Þ
|
Defisiensi
akan menyebabkan Dermatitis
|
|
PABA (Para Amino Asam Benzoat)
|
Þ
|
Untuk
mencegah timbulnya uban
|
|
Kolin
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
|
|
Biotin
(Vitamin H)
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan gangguan kulit
|
|
Asam Folat
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
|
|
B12
(Sianokobalamin)
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
|
|
Vitamin C
(Asam Askorbinat)
|
Þ
|
Berfungsi
dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan
pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain
vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan
pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.
|
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
(Lipid Soluble Vitamins)
-
|
Vitamin A
(Aseroftol)
|
Þ
|
Berfungsi
dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata.
Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan
Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot
setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur
(Keratomalasi).
|
-
|
Vitamin D
|
Þ
|
Mengatur
kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses
Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum,
Hesz dan Sherman.
|
-
|
Vitamin E
(Tokoferol)
|
Þ
|
Berperan
dalam meningkatkan Fertilitas.
|
-
|
Vitamin K
(Anti Hemoragi)
|
Þ
|
Ditemukan
oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat
dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli
|
Alat Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus Besar, 6.
Rektum, 7. Anus.
Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama
yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a.
Gigi
Memiliki
fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b.
Lidah
Memiliki
peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c.
Kelenjar Ludah
Ada 3
kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan
ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada
manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta
mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
Esofagus
(Kerongkongan)
Merupakan
saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke
trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Lambung
Lambung adalah
kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan
1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos
yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot
tersebut. Ada 3
jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan
otot menyerong.
Selain
pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung
adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Asam HCl
|
Mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran
hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
|
Lipase
|
Memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit
|
Renin
|
Mengendapkan
protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
|
Mukus
|
Melindungi
dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
|
Hasil
penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan
makanan menjadi bubur yang disebut bubur
kim.
Usus Halus
Usus halus merupakan
kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus
halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m),
serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi
saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa
kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan
oleh usus halus adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Disakaridase
|
Menguraikan
disakarida menjadi monosakarida
|
Erepsinogen
|
Erepsin yang
belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi
asam amino.
|
Hormon Sekretin
|
Merangsang
kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
|
Hormon CCK (Kolesistokinin)
|
Merangsang
hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
|
Selain itu, senyawa kimia
yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Senyawa Kimia
|
Fungsi
|
Bikarbonat
|
Menetralkan
suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
|
Enterokinase
|
Mengaktifkan
erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
|
Amilase
|
Mengubah
amilum menjadi disakarida
|
Lipase
|
Mencerna
lemak menjadi asam lemak dan gliserol
|
Tripsinogen
|
Tripsin yang
belum aktif.
|
Kimotripsin
|
Mengubah
peptone menjadi asam amino
|
Nuklease
|
Menguraikan
nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
|
Hormon Insulin
|
Menurunkan
kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
|
Hormon Glukagon
|
Menaikkan
kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
|
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara
kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a.
Makanan yang berasal dari lambung dan
bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b.
Makanan yang kini berada di usus halus
kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat
akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian
diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
c.
Makanan dari kelompok protein setelah
dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin,
kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus
dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d.
Makanan
dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan
empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak).
Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju
jantung oleh pembuluh limfe.
Usus Besar
(Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus.
Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar
dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon
desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan
vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya
E.coli.
c. Membentuk massa feses
d.
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan
(feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan
anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot
lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan
•
Apendikitis
|
Þ
|
Radang usus
buntu.
|
• Diare
|
Þ
|
Feses yang
sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
|
• Kontipasi
(Sembelit)
|
Þ
|
Kesukaran
dalam proses Defekasi (buang air besar)
|
• Maldigesti
|
Þ
|
Terlalu
banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
|
• Parotitis
|
Þ
|
Infeksi pada
kelenjar parotis disebut juga Gondong
|
• Tukak
Lambung/Maag
|
Þ
|
"Radang"
pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
|
• Xerostomia
|
Þ
|
Produksi air
liur yang sangat sedikit
|